
Senin (24/02) Bertempat di Hotel Antero Jababeka Cikarang, Jawa Barat. Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Barat mengadakan Kampanye AKhiri Pernikahan Anak Tahun 2020.
Kegiatan tersebut di hadiri oleh Perwakilan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana, Ketua TP. PKK Kab/Kota, Dinas Kesehatan, Pengadilan Agama, Komite Sekolah, Kecamatan dan Kelurahan dan Tokoh Masyarakat masing - masing Kabupaten/ Kota yaitu Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor, Kota Bekasi dan Kota Bogor. Ketua TP. PKK Kota Bekasi hadir bersama Perwakilan Pejabat DP3AKB dan unsur-unsur lainnya. Kegiatan tersebut di buka oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Barat , Ir. Poppy Sophia Bakur, M. EP. Ada beberapa Narasumber yang mengisi pada Kegiatan tersebut yaitu Thomas Rizal Kabid Lingkungan ramah Anak Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak, Dr. H. Aldim, M.Si dan Nyi Mas Diane Wulansari.
Pertambahan penduduk Propinsi Jawa Barat tertinggi di seluruh Indonesia. Sampai akhir 2019 jumlahnya sudah mencapai 49,2 juta jiwa.Hampir 19-20 % proporsi penduduk secara nasional dari 34 propinsi.Dari jumlah itu,penduduk laki-laki dan perempuan hampir sama yakni 50,6 % dan 49,3% lebih."Betapa pertambahan penduduk Jawa Barat teramat sangat cepat," kata Kepala Dinas Pemberdayaan dan Perlindungan Anak Keluarga Berencana (DP3AKB) Propinsi Jawa Barat, Ir.Poppy Sophia Bakur, M.EP
Dari jumlah penduduk itu hampir 35% adalah anak-anak usia 0 tahun sampai dengan 18 tahun.Mereka inilah yang menjadi perhatian dan tanggungjawab orang dewasa yang ada di Jabar.Karena,ternyata pernikahan anak di Jabar mencapai 300.000 kasus.Berdasarkan UU anak yang belum berusia 19 tahun tidak boleh dinikahkan.
Kampanye akhiri pernikahan anak ini merupakan bagian dari upaya pemerintah menekan jumlah penduduk yang diperkirakan booming demografi penduduk akan terjadi pada 2045. Antisipasi sejak sekarang agar bonus demografi menduduki menjadi demografi emas.